Lagi
buka timehop..eh 5 (lima) tahun yang lalu ternyata lagi aktif-aktifnya jemari ini
nge-tweet di Twitter. Sekalian berbagi informasi yang mungkin saja
saat ini belum tahu tentang budaya salah satu ”suku” di dunia.
Jadi
ketika itu mungkin lagi iseng karena saat itu lagi jomblo kali ya, hehee tiba-tiba
nyangkut baca artikel tentang salah satu cara penguburan yang paling mengerikan
di dunia..
Saya
berasal dari sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang sampai saat sebelum
membaca artikel tersebut hanya tau cara menguburkan manusia yang unik itu di
Tanah Toraja – Sulawesi Selatan yaitu mengubur dalam batu atau di dalam pohon
(biasanya buat bayi).
Tapi
kali ini yang akan saya bahas yaitu suatu penguburan yang lebih “unik” lagi
yang mungkin bagi masyarakat awam seperti kita ini menganggap cara penguburan
ini sadis.
Cara
penguburan unik ini dilakukan oleh bangsa Tibet. Tau kan letak Tibet dimana? Yes
berada di pegunungan Himalaya juga sering dikatakan sebagai puncak dunia yang
merupakan Daerah Otonomi Khusus Republik Rakyat Tiongkok. Pasti pernah dengar
Dalai Lama kan? Kata-kata bijaknya tersebar dan diposting di media sosial sih
biasanya. Dalai Lama adalah pemimpin negara
Tibet dan sekaligus pemimpin keagamaan. Raja Tibet diberi gelar Dalai
Lama (baru tau juga nih) jadi imho
Dalai Lama itu ada beberapa generasi sama seperti di Jogyakarta ada Sri Sultan
Hamengkubuwono yang diwarisi secara turun temurun.
Nah loh kebiasaan inihh..kalo nulis bisa lari kemana-mana.
Lanjuuuut...
Penguburan yang dilakukan oleh bangsa tibet ini dinamakan Sky Burial atau Penguburan Langit. Penguburan
dilakukan oleh salah satu sekte agama di Tibet, jadi tidak semua seperti ini. Dan
juga penguburan seperti ini tidak bisa digeneralkan untuk semua jenazah/mayat. Yaitu
tidak boleh dilakukan pada orang yang ketika meninggal belum berusia 18 tahun
atau wanita hamil juga yang meninggal karena penyakit menular dan berbahaya
lainnya.
Singkatnya cara penguburan
ini mereka akan meletakkan jenazah di padang/area terbuka dan membiarkan
burung-burung pemakan bangkai (vultures)
untuk memakan jenazah tersebut. Jenazah orang meninggal ditempatkan di puncak
gunung lalu diiris dan disayat-sayat ditiap bagian tubuh jenazah agar burung
pemakan bangkai datang. Penguburan langit sering dipraktekkan di pegunungan
Tibet baik untuk alasan agama maupun alasan praktis. Kondisi geografis Tibet yang
berbatu serta minim kayu, mereka memilih untuk melakukan sky burial daripada
membakar jenazah krn dianggap lebih praktis meski biaya yang sebenarnya lebih
mahal sky burial dibanding dikremasi krn harus melalui banyak tahap.
Kebanyakan orang Tibet
percaya pada kelahiran kembali atau sering disebut reinkarnasi. Setelah seseorang
meninggal, tubuh mereka dianggap tidak lebih dari bejana kosong yang perlu
dibuang. Setelah googling banyak juga gambarnya tapi saya tidak tampilkan
disini karena saya sendiri ga tahan melihatnya. Untuk lebih jelasnya silahkan
googling sendiri.
Cara penguburan ini pernah
dilarang tetapi dibolehkan lagi oleh pemerintahan Tibet karena meski pernah
dilarang namun tetap saja masih banyak yang melakukan..
We O we..saat membaca ulang
berita dan blog orang yang bahas ini jadi merinding pula..
Sekian sharing sessionnya
*halah :p